Minggu, 12 Desember 2010

medan magnetik

FLuks magnet

f = B A cos q

f = fluks magnetik (weber)
B = induksi magnetik
A = luas bidang yang ditembus garis gaya
magnetik
q = sudut antara arah garis normal bidang A
dan arah B


Catatan:

  • Bila arah garis induksi magnetik tegak lurus pada bidang gambar, maka arah tersebut dinyatakan dengan:

    tanda .......................................... bila mendekati pembaca

    tanda xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx bila menjauhi pembaca

  • Rapat garis gaya di suatu titik menyatakan besaran induksi magnetik (B) di titik itu.

• Adanya medan magnet di dalam ruang dapat ditunjukkan
dengan mengamati pengaruh yang ditimbulkan.

  1. Bila di dalam ruang tersebut ditempatkan benda magnetik maka benda tersebut mengalami gaya.
  2. Bila di ruang terdapat partikel/benda bermuatan, maka benda tersebut mengalami gaya.

• Medan magnet merupakan besaran vektor,
adapun kuat/lemahnya medan tersebut ditunjukkan oleh intensitas
magnet
(H).

• Efek medan magnet disebut induksi magnetik (B),
juga merupakan besaran vektor.

Hubungan antara H dan B :

B = mo H

dengan :

B = induksi magnetik, satuan dalam SI = Weber/m2 atau Tesla
H = intensitas magnet
mo = permeabilitas = 4p x 10-7 Wb/A.m (udara)


  1. PENGARUH MEDAN MAGNET TERHADAP MUATAN BERGERAK

    Sebuah partikel bermassa m bermuatan listrik q yang bergerak dengan kecepatan v di dalam medan magnet dengan induksi magnetik B. akan mengalami Gaya Lorentz F sebesar

    F = q v B sin q

    q
    = sudut yang dibentuk oleh arah gerak muatan dengan arah induksi magnetik

    Bila q = 90ยบ (v ^ B) maka F = q v B. Karena F selalu tegak lurus terhadap v. maka lintasan partikel bermuatan merupakan lingkaran dengan jari-jari R sebesar:

    R = mv/q.B

    dengan v = w R ® w = 2pf = 2p/T


  2. PENGARUH MEDAN MAGNET TERHADAP KAWAT BERARUS

    Melalui kawat lurus yang terletak di sumbu-y mengalir arus I. Bila kecepatan muatan-muatan positif adalah v dan jumlah muatan yang mengalir adalah q selama waktu t, maka Gaya Lorentz F:

    F = l I B sin q




    Penentuan arah gaya Lorentz mengikuti kaidah tangan kanan
    .
    Jika keempat jari dikepalkan dari arah v ke B atau dari arah I ke B. maka ibu jari menunjukkan arah gayanya.


  3. GAYA ANTAR KAWAT LURUS PARALEL



    • Bila I1 dan I2 berlawanan arah, kedua
    kawat saling tolak
    • Bila I1 dan I2 searah, kedua kawat
    saling tarik.

    F1/l = F2/l = mo I1 I2 / 2pd



  4. MOMEN KOPEL PADA KUMPARAN

    Bila suatu kawat penghantar berbentuk kumparan dengan luas penampang A, jumlah lilitan N. dialiri arus I dan berada dalam induksi magnetik B. maka terjadi momen kopel t sebesar:

    t = N I B A sin q satuan N.m

    Satuan induksi magnetik :
    mks: wb / m² atau maxwell / m² atau tesla.
    cgs : Gauss atau Oersted.

    1 Gauss= 1 Oersted= 10-4 Wb/m²


  1. MEDAN MAGNET OLEH BENDA MAGNETIK

    Suatu magnet (misalnya magnet batang) akan menimbulkan medan magnet di sekitarnya. Arah garis magnetiknya adalah dari kutub U menuju ke kutub S.






  2. MEDAN MAGNET OLEH MUATAN BERGERAK

    Oersted: perpindahan muatan listrik (arus listrik) akan menimbulkan medan magnet di sekitarnya.


    Arah medan magnet B ditentukan dengan kaidah sekrup putar kanan atau tangan kanan

    Besarnya induksi magnetik B di suatu titik yang ditimbulkan oleh suatu kawat berarus I (HUKUM BIOT SAVART) adalah:

    B = k [(I l sin q) / r2]

    k = 10-7 = mo / 4p


  3. MEDAN MAGNET OLEH KAWAT LURUS BERARUS

    Kawat penghantar yang sangat panjang den lurus terletak pada sumbu-x serta dialiri arus listrik L. Arah B pada beberapa titik di sumbu-y dan z terlihat pada gambar (mengikuti kaidah tangan kanan) sedangkan besarnya adalah:


    B = (mo I)/(2 p a)

    a = jarak suatu titik terhadap kawat



  4. MEDAN MAGNET OLEH KAWAT MELINGKAR BERARUS

    Sebuah kawat penghantar berbentuk lingkaran (jari-jari = a) dialiri arus I maka besarnya induksi magnetik di pusat lingkaran O:


    B = mo I / 2a
    B = N mo I / 2a

    N = jumlah lilitan

    Besar induksi magnetik di titik P:

    B = mo I sin q / 2r2



  5. MEDAN MAGNET OLEH SOLENOIDA DAN TOROIDA

    SOLENOIDA adalah kumparan kawat berbentuk tabung panjang dengan lilitan yang sangat rapat.



    Induksi magnetik di tengah solenoida:

    Bo = m I n = m I N / L

    m = permeabilitas bahan = mo. km
    km = permeabilitas relatif

    Induksi magnetik di ujung solenoida:

    Bp = m I n / 2 = m I N / 2L = Bo/2


    TOROIDA adalah solenoida yang dilengkungkan sehingga sumbunya berbentuk lingkaran.



    Induksi magnetik di sumbu toroida:

    Bo = m I n = m I N / 2 p R

    n = jumlah lilitan per satuan panjang = N/L
    L = 2 p R = panjang keliling lingkaran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar